Berjejal Tak Soal, yang Penting Selera Terpuaskan

Pagi hari Minggu atau Sabtu bagi sebagian orang merupakan kesempatan untuk bersantai bersama keluarga atau bahkan berolahraga, atau paling tidak jalan kaki melemaskan tubuh setelah seminggu beraktifitas (baca: bekerja - red). Kegiatan Sabtu/Minggu pagi ini terkadang memerlukan tempat untuk sekedar "nongkrong" maupun mengisi perut sebagai sarapan.

Perjalanan penulis suatu pagi di Hari Minggu, memunculkan ide untuk meliput sebuah tempat yang dituju banyak orang untuk mengisi perut sehabis berolahraga pagi, atau bahkan selepas pulang belanja dari pasar, atau hanya untuk berjalan-jalan. Tempat itu adalah Pedagang Bubur Ayam dan Nasi Tangkar di kawasan Alun-Alun Karawang. Tempat persisnya adalah di pojok Jalan Nagasari.

Warung itu (lebih tepat disebut pedagang gerobak/kaki lima), nyaris setiap hari Sabtu dan Minggu penuh pengunjung. Entah kenapa orang-orang begitu banyak yang berkunjung ke tempat ini, apakah memang karena enak, atau tempatnya strategis. Namun yang jelas pengalaman penulis mencoba seporsi Bubur Ayam sangat memuaskan. Waktu itu jam menunjukkan sekira pukul 6.15 wib, jadi penulis masih dapat memperoleh tempat kosong. Sudah tampak beberapa orang yang sedang menyantap hidangan atau baru memesannya, namun untuk ukuran rata-rata pembeli di tempat ini belum begitu banyak, biasanya mulai berjubel sekitar pukul 6.30 wib. Hidangan yang Penulis coba adalah seporsi bubur ayam ditambah sepotong sayap ayam goreng dibubuhi 6 butir telur puyuh bumbu kuning. Cukup mantap di lidah meluncur ke tenggorokan yang selanjutnya mengisi relung kosong di lambung. Harga cukup ramah untuk bubur sekelas, dengan porsi seperti itu Penulis merogoh kocek tidak lebih dari Rp. 6000.

Masih satu deret dengan penjual bubur tersebut, adalah Penjual Nasi Tangkar (penulis beranggapan mereka satu kepemilikan). Cukup dinanti pula oleh banyak orang untuk menjajal Nasi tangkar ini. Harga yang ditawarkan pun sama dengan Bubur Ayam. Seporsi nasi tangkar dengan kuahnya yang panas, lengkap dengan emping goreng menambah komplit hidangan pagi.

Kedua pedagang ini berjualan setiap pagi, namun untuk Bubur Ayam khusus Hari Minggu gerobak dagangan ditambah menjadi 2 buah, untuk mengantisipasi berjubelnya pelanggan yang membawa perut kosong. Sekedar tips dari penulis, pertama: jika Anda ingin mendapati kursi kosong untuk menikmati bubur di tempat berjualannya, usahakan datang sebelum pukul 6.30WIB, kemungkinan Anda akan terhindar dari keharusan mengantri cukup lama hanya untuk sekedar mendapat tempat duduk. Tips yang kedua, jangan datang selepas pukul 7.30 karena boleh jadi Anda akan kehabisan dagangan ini alias tidak bisa mencicipi hidangan lezat di pagi hari.

----------------------
Reportase: Buddy Nugraha
Foto-foto : Errudi Arrazak


 
Template by : uniQue template  |  Modified by : Rudi "SEMUT"